Bin Baz: Boleh Doa Menghadap Kuburan
Terjemah:
Pertanyaan no.624: ”Apakah dilarang ketika berdoa untuk mayit dengan menghadap ke kuburannya?”
Jawaban: ”Tidak dilarang…! bahkan mendoakan mayit dengan menghadap kiblat atau menghadap kuburnya itu terserah. Karena Nabi Muhammad saw pernah pada suatu hari setelah prosesi pemakaman beliau berdiri diatas kuburnya dan bersabda:
“Mohonkanlah ampunan untuk saudara
kalian ini, dan mintakanlah ketetapan imannya, karena dia sekarang
sedang di tanyai (oleh malaikat-pent).
Dalam kejadian ini Nabi saw tidak mengatakan:
“Menghadaplah kalian ke arah kiblat…..!! (kemudian berdoa-pent)
Oleh sebab itu, maka semuanya boleh,
entah itu menghadap kiblat atau menghadap kuburan. Dan para sahabatpun
telah berdoa untuk mayit dengan berkumpul disekitar kuburannya.
————————-
Shohibul Scan berkata:
Fatwa diatas menurutku moderat sekali,
karena selama ini yang pernah aku dengar dan aku baca adalah, jika
berdoa (dimana saja dan untuk siapa saja) itu dianjurkan menghadap ke
arah kiblat karena itu adalah sunnah nabi dan barangsiapa yang
menyelisihinya maka dia bid’ah dan lain sebagainya.
Namun praktiknya, disaat saya dan orang
lain berziarah ke makam-makam besar di Makkah maupun Madinah, wabil
khusus ke makam baginda Nabi Besar Muhammad shalallahu alaihi wa sallam
baru mengucapkan salam dan hendak menengadahkan tangan guna untuk
berdoa, sudah di cegah dan dihardik seraya menyuruh untuk menghadap ke
kiblat. Dalam hati saya, apakah mereka para askar penjaga makam ini
tidak mengetahui fatwa ulama’nya diatas ini, atau memang ada fatwa lain
lagi mengenai ini?
Ataukah mereka ma’rifat billah sehingga
mengetahui doa para peziarah, mana yang diperuntukkan kepada ahli kubur
dan mana doa yang diperuntukkan untuk kepentingan lain, misalnya doa
untuk pribadi atau mendoakan sanak famili?”
Atau mereka mengklaim bahwa orang yang
berdoa dengan menghadap ke kuburannya Rasul atau yang lain disaat
berziarah adalah meminta pada penghuni kubur atau bahasa lainnya adalah
syirik meminta kepada selainnya Allah?”
Namun yang paling berat bagi saya
adalah, disaat saya berziarah ke makam Nabi SAW melalui depan pintu
makam dengan posisi pas menghadap ke arah pintu yang bertuliskan “disini
Rasulullah (ke utara) seakan akan saya menghadap ke arah nabi persis,
oleh askar disuruh menghadap ke kiblat (ke selatan) sehingga saya
membelakangi makam, seakan akan saya membelakangi Rasulullah shalallahu
alaihi wa sallam.
Astaghfirullah hal adhiim…. Sungguh memperihatinkan…
Semoga bermanfaat…. Salam Aswaja !
0 komentar:
Posting Komentar