Jumat, 18 Mei 2012 - 0 komentar

Perbedaan aqidah wahabi dan Sunni' bag: II

Berikut adalah beberapa pendapat para ulama mu"tabar tentang aqidah wahabi :


1- Imam Ibnu Hajar al Asqalaaniyy mengatakan :


ﻗﺎﻝ ﺣﺬﺍﻕ ﺍﻟﻤﺘﻜﻠﻤﻴﻦ ﻣﺎ ﻋﺮﻑ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺷﺒﻬﻪ ﺑﺨﻠﻘﻪ ﺃﻭ ﺃﺿﺎﻑ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﻟﻴﺪ ﺃﻭ ﺃﺿﺎﻑ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﻓﻤﻌﺒﻮﺩﻫﻢ ﺍﻟﺬﻱ ﻋﺒﺪﻭﻩ ﻟﻴﺲ ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺇﻥ ﺳﻤﻮﻩ ﺑﻪ    

: Telah berkata Para ulama mutakallimin brilian : " barang siapa menyamakan Allah dengan ciptaan-Nya, atau  menisbatkan tangan kepada-Nya (dalam arti bagian atau anggota tubuh) atau  menisbatkan anak kepadaNya,  maka yang mereka sermbah  bukanlah  Allah, walau pun mereka menyebutnya Allah [fath albari 3/359.cet daralmarifah baerut 1379]

2 Al Imam An-Nawawiyy dan Al-Qaađi Iyadl  berkata :


ﻗﻮﻟﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ(ﻓﻠﻴﻜﻦ ﺃﻭﻝ ﻣﺎ ﺗﺪﻋﻮﻫﻢ ﺇﻟﻴﻪ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺈﺫﺍ ﻋﺮﻓﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺄﺧﺒﺮﻫﻢ ﺇﻟﻰ ﺁﺧﺮﻩ)ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﻋﻴﺎﺽ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻫﺬﺍ ﻳﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻬﻢ ﻟﻴﺴﻮﺍ ﺑﻌﺎﺭﻓﻴﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻫﻮ ﻣﺬﻫﺐ ﺣﺬﺍﻕ ﺍﻟﻤﺘﻜﻠﻤﻴﻦ ﻓﻲ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ ﻭﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ ﺃﻧﻬﻢ ﻏﻴﺮ ﻋﺎﺭﻓﻴﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﺍﻥ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻌﺒﺪﻭﻧﻪ ﻭﻳﻈﻬﺮﻭﻥ ﻣﻌﺮﻓﺘﻪ ﻟﺪﻻﻟﺔ ﺍﻟﺴﻤﻊ ﻋﻨﺪﻫﻢ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﻭﺍﻥ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻌﻘﻞ ﻻ ﻳﻤﻨﻊ ﺃﻥ ﻳﻌﺮﻑ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻣﻦ ﻛﺬﺏ ﺭﺳﻮﻻ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﻋﻴﺎﺽ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﻋﺮﻑ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻣﻦ ﺷﺒﻬﻪ ﻭﺟﺴﻤﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ ﺃﻭ ﺍﺟﺎﺯ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺒﺪﺍﺀ ﺃﻭ ﺃﺿﺎﻑ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﺃﻭ ﺃﺿﺎﻑ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﻟﺼﺎﺣﺒﺔ ﻭﺍﻟﻮﻟﺪ ﻭﺃﺟﺎﺯ ﺍﻟﺤﻠﻮﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺍﻻﻧﺘﻘﺎﻝ ﻭﺍﻻﻣﺘﺰﺍﺝ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ ﺃﻭ ﻭﺻﻔﻪ ﻣﻤﺎ ﻻ ﻳﻠﻴﻖ ﺑﻪ ﺃﻭ ﺃﺿﺎﻑ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﻟﺸﺮﻳﻚ ﻭﺍﻟﻤﻌﺎﻧﺪ ﻓﻲ ﺧﻠﻘﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺠﻮﺱ ﻭﺍﻟﺜﻨﻮﻳﺔ ﻓﻤﻌﺒﻮﺩﻫﻢ ﺍﻟﺬﻯ ﻋﺒﺪﻭﻩ ﻟﻴﺲ ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻥ ﺳﻤﻮﻩ ﺑﻪ ﺍﺫ ﻟﻴﺲ ﻣﻮﺻﻮﻓﺎ ﺑﺼﻔﺎﺕ ﺍﻻﻟﻪ ﺍﻟﻮﺍﺟﺒﺔ ﻟﻪ ﻓﺎﺫﻥ ﻣﺎ ﻋﺮﻓﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻓﺘﺤﻘﻖ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻨﻜﺘﺔ ﻭﺍﻋﺘﻤﺪ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻭﻗﺪ ﺭﺃﻳﺖ ﻣﻌﻨﺎﻫﺎ ﻟﻤﺘﻘﺪﻣﻰ ﺃﺷﻴﺎﺧﻨﺎ ﻭﺑﻬﺎ ﻗﻄﻊ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺍﺑﻮﻋﻤﺮﺍﻥ ﺍﻟﻔﺎﺭﺳﻰ ﺑﻴﻦ ﻋﺎﻣﺔ ﺍﻫﻞ ﺍﻟﻘﻴﺮﻭﺍﻥ ﻋﻨﺪ ﺗﻨﺎﺯﻋﻬﻢ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﺴﺄﻟﺔ ﻫﺬﺍ ﺁﺧﺮ ﻛﻼﻡ ﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ. 

Perkataan Nabi (ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ) "[ yg paling pertama  kalian dakwahkan adalah mengajak mereka  untuk menyembah Allah, maka ketika mereka mengenal Allah,  maka kemudian beritahukan kepada mereka .. dst''], Al-Qaađii Iiaađ (ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ)  berkata: " pernyataan Nabi (ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ)  ini menunjukkan bahwa mereka ( yahudi nasrani) tidak mengenal Allah, ini adalah perkataan para ulama mutakalimin brilian mengenai orang Yahudi dan Nasrani bahwa mereka tidak  mengenal Allah (ﺗﻌﺎﻟﻰ )  walau pun mereka menyembah- Nya  dan  menampakkan seolah-olah mereka mengenal-Nya,berdasarkan  dalil yg di dengar tentangnya, meskipun mungkin  menurut aqal bahwa orang yg mandustakan Allah tidak terhalang utk mengenal Allah . " Al-Qaađii Iiaađ (ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ) mengatakan:  Tidaklah mengenal Allah orang yang menyamakan Allah dengan ciptaan-Nya atau menjisimkanNya dari kalangan yahudi atau sebagian yahudi yg menisbatkan anak kepada Allah , atau menisbatkan istri dan anak kepadaNya,atau mensifatiNya dgn menempat,berpindah dan tercampur dari keyakinan orang2 nasrani, atau  mensifati-Nya dgnsifat yang tidak pantas kepadaNya atau  menisbatkan  mitra atau lawan dari ciptaan kepadaNya seperti keyakinan orang Majusi dan para penyembah berhala, maka sesembahan bukanlah dzat Allah, walau pun mereka menyebutnya Allah, ini karena mereka tidak mensifatiNya dgn sifat ketuhanan yang wajib padaNya , Oleh karena itu, maka mereka hakikatnya tidak tahu Allah (ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ), maka  jelasalah dgn hal ini  dan jadikanlah sandaran,dan aku mlht makna ucapan di atas dari pendahulu2 guru kami,dan dgn perkatan itu telah memestikan Abu Imran tentang hukum tsbt di antara kalangan ahli qaeruwan ketika terjadi perdebatan dalam masalah ini,  inilah akhir ucapan Qodi Iyadl."[syarh soheh muslim karya Imam Nawawi 1/199-200 cet darul ihya it turots thn 1392]

3-iman Ar-Raaziyy berkata :


ﺍﻟﺪﻟﻴﻞ ﺩﻝ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﻣﻦ ﻗﺎﻝ ﺇﻥ ﺍﻹﻟﻪ ﺟﺴﻢ ﻓﻬﻮ ﻣﻨﻜﺮ ﻟﻺﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﺫﻟﻚ ﻷﻥ ﺇﻟﻪ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﻣﻮﺟﻮﺩ ﻟﻴﺲ ﺑﺠﺴﻢ ﻭﻻ

ﺣﺎﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﺴﻢ ﻓﺈﺫﺍ ﺃﻧﻜﺮ ﺍﻟﻤﺠﺴﻢ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻮﺟﻮﺩ ﻓﻘﺪ ﺃﻧﻜﺮ ﺫﺍﺕ ﺍﻹﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﺎﻟﺨﻼﻑ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﺠﺴﻢ
ﻭﺍﻟﻤﻮﺣﺪ ﻟﻴﺲ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻔﺔ ﺑﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﺬﺍﺕ ﻓﺼﺢ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺠﺴﻢ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺆﻣﻦ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺃﻣﺎ ﺍﻟﻤﺴﺎﺋﻞ ﺍﻟﺘﻲ ﺣﻜﻴﺘﻤﻮﻫﺎ ﻓﻬﻲ ﺍﺧﺘﻼﻓﺎﺕ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻔﺔ ﻓﻈﻬﺮ
ﺍﻟﻔﺮﻕ ﻭﺃﻣﺎ ﺇﻟﺰﺍﻡ ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻟﺤﻠﻮﻟﻴﺔ ﻭﺍﻟﺤﺮﻭﻓﻴﺔ ﻓﻨﺤﻦ ﻧﻜﻔﺮﻫﻢ ﻗﻄﻌﺎ ﻓﺈﻧﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻛﻔﺮ ﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ ﺑﺴﺒﺐ ﺃﻧﻬﻢ ﺍﻋﺘﻘﺪﻭﺍ ﺣﻠﻮﻝ ﻛﻠﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﻋﻴﺴﻰ ﻭﻫﺆﻻﺀ ﺍﻋﺘﻘﺪﻭﺍ ﺣﻠﻮﻝ ﻛﻠﻤﺔ
ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺃﻟﺴﻨﺔ ﺟﻤﻴﻊ ﻣﻦ ﻗﺮﺃ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭﻓﻲ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻷﺟﺴﺎﻡ ﺍﻟﺘﻲ ﻛﺘﺐ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻓﺈﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﺎﻟﺤﻠﻮﻝ ﻓﻲ
ﺣﻖ ﺍﻟﺬﺍﺕ ﺍﻟﻮﺍﺣﺪﺓ ﻳﻮﺟﺐ ﺍﻟﺘﻜﻔﻴﺮ ﻓﻸﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﺎﻟﺤﻠﻮﻝ ﻓﻲ ﺣﻖ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻷﺷﺨﺎﺹ ﻭﺍﻷﺟﺴﺎﻡ ﻣﻮﺟﺒﺎ
ﻟﻠﻘﻮﻝ ﺑﺎﻟﺘﻜﻔﻴﺮ ﻛﺎﻥ ﺃﻭﻟﻰ  

": dalil memberitahu bahwa  orang yang mengatakan Tuhan  itu jisim/  fisik maka ia  kafir  kpd Tuhan ( yg maha tinggi), Alasannya karena adanya tuhan semesta alam bukan lah fisik, atau  menempat pada fisik. Jadi jika orang yang percaya bahwa Tuhan adalah  fisik ,  maka hakikatnya menolak keberadaan Dzat Allah taala yg non-fisik,  maka perbedaan antara  mujasim dan muwahid,  buknlah dalam masalah sifat  tetapi dalam masalah Dzatnya dgn hal Ini, maka orang yang percaya bahwa Tuhan adalah  jisim, hakikatnya  tidak percaya kepada Allah ....adapun masalah2 yg kalian ceritakan itu adalah ikhtilaf dalam masalah sifat,maka jelas bedanya, Ada pun madhab ĥuluuliyyah ( yang percaya bahwa Allah berdiam dalam  ciptaan) seperti di langit atau pada tubuh manusia  atau pada benda lain )dan begitu juga madhab ĥuruufiyyah ( yang percaya bahwa  kalam Allah terdiri dari huruf dan suara), kami mengatakan bahwa mereka kafir  karena Allah menyatakan kafirnya  kaum nasrani karena mereka percaya bahwa  kalam Allah itu ada  pada diriYesus, sedangkan mereika [ĥuruufiyyah] percaya bahwa  kalam Allah berdiam di lidah  orang-orang yang membaca Al-Qur'an dan dalam fisik yang dituliskan AlQuran. Oleh karena itu, jika keyakinan  adanya kalam Allah dalam satu tubuh (Yesus) merupakan  kekafiran,maka lebih kafir lagi orang yg percaya bahwa kalam Allah berdiam dalam segala bentuk dan tubuh. "[mafatih algoib 16/24 cet dar alkutub al ilmiyah]

4-Imam  As-Subkiy dalam Tabaqatu Sħafi' iyah Al Kubraa  menjelaskan tentang teks-teks Al kitab yang  dohirnya  menunjukan fisik / tubuh:

ﺍﻟﻤﺼﻴﺒﺔ ﺍﻟﻜﺒﺮﻯ ﻭﺍﻟﺪﺍﻫﻴﺔ ﺍﻟﺪﻫﻴﺎﺀ ﺍﻹﻣﺮﺍﺭ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮ ﻭﺍﻻﻋﺘﻘﺎﺩ ﺃﻧﻪ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﻭﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺴﺘﺤﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺒﺎﺭﻱ ﻓﺬﻟﻚ ﻗﻮﻝ ﺍﻟﻤﺠﺴﻤﺔ ﻋﺒﺎﺩ ﺍﻟﻮﺛﻦ
ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻓﻲ ﻗﻠﻮﺑﻬﻢ ﺯﻳﻎ ﻳﺤﻤﻠﻬﻢ ﺍﻟﺰﻳﻎ ﻋﻠﻰ ﺍﺗﺒﺎﻉ ﺍﻟﻤﺘﺸﺎﺑﻪ ﺍﺑﺘﻐﺎﺀ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻟﻌﺎﺋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﺘﺮﻯ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﺑﻌﺪ ﺃﺧﺮﻯ ﻣﺎ ﺃﺟﺮﺃﻫﻢ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻜﺬﺏ ﻭﺃﻗﻞ ﻓﻬﻤﻬﻢ ﻟﻠﺤﻘﺎﺋﻖ

:" Sesungguhnya musibah besar dan kekeliruan yg nyata  adalah menjalankan makna dohirnya ( text mutasyabihat)  dan mengitiqadkan bahwa dohirnya itu yg di maksudkan dan menyatakan bahwa hal iu tdk mustahil bagi Allah  , ini adalah perkataan mujassimah (anthropomorphists) penyembah berhala, yg di hatinya ada penyakit dan membawa mereka utk mengikuti nas-nas mutasyabihat utk mencari cari fitnah dan mereka adalah orang2 yg paling berani terhadap Alkitab dan sedikitnya femahaman mereka pada hakikat kebenaran. [Thabaqat as safi"iyah al kubro 5/192]

5-Imam Al-Qurţubiyy dan Ibn Al-arabiyy berkata :


ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﺘﻜﻔﻴﺮﻫﻢ,ﺇﺫ ﻻ ﻓﺮﻕ ﺑﻴﻨﻬﻢ ﻭﺑﻴﻦ ﻋﺒﺎﺩ ﺍﻷﺻﻨﺎﻡ ﻭﺍﻟﺼﻮﺭ.


 Al-Qurtubīy dalam tafsir Qur'an menerima riwayat  dari Syaikh Ibnu Al-'Arabīy mengenai orang-orang yang mengatakan Allah  berupa jisim/fisik: " pendapat yg soheh adalah bahwa mereka kafir, karena tidak ada perbedaan antara mereka dan orang-orang yang menyembah berhala dan gambar. " (Tafsiir Al-Qurţubiyy,4 / 14).

Kesimpulan: Mereka yang menyamakan Allah dgn ciptaanNya ada 2 jenis :
  1. Orang yang benar-benar percaya bahwa ta'ala Allahu adalah  adalah bentuk atau\gambaran fisik, seperti yang di yakini oleh sekte Mujassimah, ini tidak di ragukan lagi bahwa mereka kafir.
  2. Mereka yang berpegang pada makna literal dari Wajh, yaad, ain dll untuk Allah dengan mengatakan seperti yang layak untuk-Nya, tanpa menyamakan dgn fisik dan bukan organ, seperti  sekte yg ada sekarang yakni sekte Wahabis, maka sekte itu di hukumi  Ahlul Bid'ah aqidah dan tidak  kafir..
 Kelompok ini  mempunyai Tuhan  dgn imajinasi mereka, seperti yang diperjelas oleh ulama besar Islam juga oleh Imam Hujjathul Islam Abu Hamid al-Ghazali.Rah, dalam  kitabnya 'Iljamul Awam'.yakni tuhan". Dalam bentuk atau gambaran fisik Manusia"  bukan hanya itu,  Al-Ghazaaliy  juga berkata dalam Iljaamul awam :

ﺃﻋﻨﻲ ﺑﺎﻟﺠﺴﻢ ﻋﺒﺎﺭﺓ ﻋﻦ ﻣﻘﺪﺍﺭ ﻟﻪ ﻃﻮﻝ ﻭﻋﺮﺽ ﻭﻋﻤﻖ

". Yang  di maksud dengan jisim/fisik adalah kuantitas yang memiliki ukuran panjang, lebar dan  tinggi" 

Kemudian ia berkata:

ﻣﻦ ﻋﺒﺪ ﺟﺴﻤﺎ ﻓﻬﻮ ﻛﺎﻓﺮ ﺑﺈﺟﻤﺎﻉ ﺍﻷﻣﺔ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻣﻨﻬﻢ ﻭﺍﻟﺨﻠﻒ
" Barang siapa menyembah jisim maka ia adalah kafir  menurut konsensus para ulama, baik generasi  salaf atau pun khalaf .".

WALLAHU A'LAM.

0 komentar:

Posting Komentar