
Obrolan Sarjana Kuburan (SARKUB) dg Wahabi Cingkrang (WC) di Warkop Mbah Lalar
———-
WC: “Maulid dan tahlilan itu haram, dilarang di dalam agama.”
SARKUB : “Yang dilarang itu bid’ah, bukan Maulid atau tahlilan, bung!
WC : “Maulid dan tahlilan tidak ada dalilnya.”
SARKUB : “Makanya jangan cari dalil
sendiri, nggak bakal ketemu. Tanya dong sama guru, dan baca kitab ulama,
pasti ketemu dalilnya.”
WC : “Maulid dan tahlilan tidak diperintah di dalam agama.”
SARKUB : “Maulid dan tahlilan tidak dilarang di dalam agama.”
WC : “Tidak boleh memuji Nabi Saw. secara berlebihan.”
SARKUB : “Hebat betul anda, sebab anda
tahu batasnya dan tahu letak berlebihannya. Padahal, Allah saja tidak
pernah membatasi pujian-Nya kepada Nabi Saw. dan tidak pernah melarang
pujian yang berlebihan kepada beliau.”
WC : “Maulid dan tahlilan adalah sia-sia, tidak ada pahalanya.”
SARKUB : “Sejak kapan anda berubah sikap
seperti Tuhan, menentukan suatu amalan berpahala atau tidak, Allah saja
tidak pernah bilang bahwa Maulid dan tahlilan itu sia-sia.”
WC : “Kita dilarang mengkultuskan Nabi Saw. sampai-sampai menganggapnya seperti Tuhan.”
SARKUB : “Orang Islam paling bodoh pun tahu, bahwa Nabi Muhammad Saw. itu Nabi dan Rasul, bukan Tuhan.”
WC : “Ziarah ke makam wali itu haram, khawatir bisa membuat orang jadi musyrik.”
SARKUB : “Makanya, jadi orang jangan khawatiran, hidup jadi susah, tahu.”
WC : “Mengirim hadiah pahala kepada orang meninggal itu percuma, tidak akan sampai.”
SARKUB : “Kenapa tidak! kalau anda tidak percaya, silakan anda mati duluan, nanti saya kirimkan pahala al-Fatihah kepada anda.”
WC : “Maulid itu amalan mubazir. Daripada buat Maulid, lebih baik biayanya buat menyantuni anak yatim.”
SARKUB : “Cuma orang pelit yang bilang
bahwa memberi makan atau berinfak untuk pengajian itu mubazir. Sudah
tidak menyumbang, mencela pula.”
WC : “Maulid dan tahlilan itu bid’ah, tidak ada di zaman Nabi saw.”
SARKUB: “Terus terang, Muka anda juga bid’ah, karena tidak ada di zaman Nabi Saw.”
WC : “Semua bid’ah (hal baru yang diada-adakan) itu sesat, tidak ada bid’ah yang baik/hasanah.”
SARKUB : “Saya ucapkan selamat
menjadi orang sesat. Sebab Nabi Saw. tidak pernah memakai resleting,
kemeja, motor, atau mobil seperti anda. Semua itu bid’ah, dan semua
bid’ah itu sesat.”
WC : “Kasihan, masyarakat banyak yang tersesat. Mereka melakukan amalan bid’ah yang berbau syirik.”
SARKUB : “Sudah lah, kalau anda masih bodoh, belajarlah dulu, sampai anda bisa melihat jelas kebaikan di dalam amalan mereka.”
WC : “Saya menyesal dilahirkan oleh orang tua yang banyak melakukan bid’ah.”
SARKUB : “Orang tua anda juga pasti sangat menyesal karena telah melahirkan anak durhaka yang sok pintar seperti anda.”
WC : “Para penceramah di acara Maulid, bisanya hanya mencaci maki dan memecah belah umat.”
SARKUB : “Sebetulnya, para penceramah
itu hanya mencaci maki orang seperti anda yang kerjanya menebar
keresahan dan benih perpecahan di kalangan umat.”
WC : “Qunut Shubuh itu bid’ah, tidak ada dalilnya, haram hukumnya.”
SARKUB : “Kasihan, rokok apa yang anda
hisap? Setahu saya, di dalam iklan, merokok Star Mild hanya membuat
orang terobsesi menjadi sutradara atau orator. Sedangkan anda sudah
terobsesi menjadi ulama besar yang mengalahkan Imam Syafi’i yang
mengamalkan qunut shubuh. Lebih Brasa, Brasa Lebih pinter gitu loh!”
Sumber: http://www.sarkub.com/2011/wahabi-cap-star-mild/
6 komentar:
ha ha...mengena.
Mantap bro... !!!!
Mantap apanya, bid ah kok di bilang mantap, bidah itu ya sesat, sesat itu neraka, apapun alasannya...
Mantap apanya, bid ah kok di bilang mantap, bidah itu ya sesat, sesat itu neraka, apapun alasannya...
Moch ilham nama anda bidah semua yg anda punya jg bidah kata anda bidah kok mantap, bidah itu sesat, sesat itu neraka. Apapun alasannya....bgmn ???
Jawaban sarkub itu jawaban orang yg nggak selolah pun tau.jawaban karang karangan.emoh ah jd sarkub.soalnya ahlul bid'ah.
Posting Komentar