Minggu, 20 Mei 2012 - 0 komentar

Sejarah Wahabi berdasarkn Kitab Wahabi


SEJARAH WAHABI BERDASARKAN KITAB KARYA TOKOH WAHABI

Wahabi menyerang kota Thoif dan membunuh umat Islam dan ulamanya disana. Wahabi menyerang tanah yang mulia Mekah Al-Mukarramah pula tahun 1803 M : 1218 H seperti yang dinyatakan oleh pengkaji sejarah Abdullah bin Asy-Syarif Husain dalam kitabnya berjudul Sidqul Akhbar Fi Khawarij Al-Qorni Thaniy ‘Asyar. Manakala pengkaji sejarah Wahabi bernama Utsman Ibnu Basyir Al-Hambaly An-Najdy menyatakan kejadian tersebut terjadi pada tahun 1220 H dalam kitabnya Tarikh Najd. Dalam kedua kitab tersebut, kita bisa melihat sejarah kezaliman Wahabi di tanah suci Mekah antaranya: (SILAHKAN TEMAN2 MERUJUK FAKTA SEJARAH YANG DINYATAKAN TADI DALAM KITAB PENGKAJI WAHABI SENDIRI BERNAMA UTSMAN IBNU BASYIR AL-HAMBALY AN-NAJDY DALAM KITABNYA BERJUDUL ‘INWAN AL-MAJDY FI TARIKH NAJD JUZ 1 HALAMAN 135)
  • Ibu-ibu penduduk kota Mekah dipaksa menjual harta hak milik masing-masing untuk menebus kembali anak-anak mereka yang masih kecil ditangkap oleh Wahabi.
  •  Penduduk Mekah kelaparan kerana kekejaman yang telah dilakukan oleh Wahhabi, sehingga anak-anak mati kelaparan dan banyak bergelimpangan mayat-mayat mereka.
  • Pengkaji sejarah & merupakan golongan Wahhabi juga (Utsman An-Najdy) menyatakan bahwa Wahabi menjual daging-daging keledai dan bangkai kepada penduduk Islam Mekah dengan harga yang tinggi dalam keadaan mereka kelaparan. Sungguh dihina umat Islam Mekah ketika itu.
  • Sungguh Nabi Muhammad telah memberitakan akan datangnya Faham Wahabi ini dalam beberapa hadits, ini merupakan tanda kenabian beliau Shollallahu ‘alaihi wasallam dalam memberitakan sesuatu yang belum terjadi. Seluruh hadits-hadits ini adalah shahih, sebagaimana terdapat dalam kitab shahih BUKHARI & MUSLIM dan lainnya.
  • Diantaranya: “Fitnah itu datangnya dari sana, fitnah itu datangnya dari arah sana,” sambil menunjuk ke arah timur (Najd). (HR. Muslim dalam Kitabul Fitan) “Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al-Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai ke hati), mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ketempatnya, tanda-tanda mereka ialah bercukur (Gundul).” (HR Bukho-ri no 7123, Juz 6 hal 20748).Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, Abu Daud, dan Ibnu Hibban. Nabi Muhammad pernah berdo’a: “Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman,” Para sahabat berkata: Dan dari Najd, wahai Rasulullah, beliau berdo’a: “Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman,” dan pada yang ketiga kalinya beliau bersabda: “Di sana (Najd) akan ada keguncangan fitnah serta di sana pula akan muncul tanduk syaitan.” Dalam riwayat lain dua tanduk syaitan. Dalam hadits-hadits tersebut dijelaskan, bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul). Dan ini adalah merupakan nash yang jelas ditujukan kepada para penganut Muhammad bin Abdul Wahab, karena dia telah memerintahkan setiap pengikutnya mencukur rambut kepalanya hingga mereka yang mengikuti tidak diperbolehkan berpaling dari majlisnya sebelum bercukur gundul. Hal seperti ini tidak pernah terjadi pada aliran-aliran sesat lain sebelumnya.
  • Seperti yang telah dikatakan oleh Sayyid Abdurrahman Al-Ahdal: “Tidak perlu kita menulis buku untuk menolak Muhammad bin Abdul Wahab, karena sudah cukup ditolak oleh hadits-hadits Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam itu sendiri yang telah menegaskan bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul), karena ahli bid’ah sebelumnya tidak pernah berbuat demikian.”
  • Al-Allamah Sayyid AIwi bin Ahmad bin Hasan bin Al-Quthub Abdullah AI-Haddad menyebutkan dalam kitabnya Jala’uzh Zholam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abbas bin Abdul Muthalib dari Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam: “Akan keluar di abad kedua belas (setelah hijrah) nanti di lembah BANY HANIFAH seorang lelaki, yang tingkahnya bagaikan sapi jantan (sombong), lidahnya selalu menjilat bibirnya yang besar, pada zaman itu banyak terjadi kekacauan, mereka menghalalkan harta kaum muslimin, diambil untuk berdagang dan menghalalkan darah kaum muslimin” Al-Hadits.
  • BANY HANIFAH adalah kaum nabi palsu Musailamah Al-Kadzdzab dan Muhammad bin Saud. Kemudian dalam kitab tersebut Sayyid AIwi menyebutkan bahwa orang yang tertipu ini tiada lain ialah Muhammad bin Abdul Wahab. Adapun mengenai sabda Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam yang mengisyaratkan bahwa akan ada keguncangan dari arah timur (Najd) dan dua tanduk setan, sebagian, ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua tanduk setan itu tiada lain adalah “Musailamah Al-Kadzdzab dan Muhammad Ibn Abdil Wahab”. Pendiri ajaran wahabiyah ini meninggal tahun 1206 H / 1792 M.

0 komentar:

Posting Komentar