Jumat, 18 Mei 2012 - 0 komentar

Perbedaan wahabi dengan Sunni bag: 1

 Syaikh Kirdun 


 
 Saya sering diminta untuk membuat daftar perberbedaan antara keyakinan Wahabi (ulama-ulamanya) dengan  Sunni. Perbedaan utama antara wahabi dan Sunni adalah ketika Wahabi mengatakan: ''Allah tidak menyerupai ciptaan-Nya'', maksud dari ucapan mereka  adalah:  Allah berbeda dgn ciptaanNya  dgn cara seperti berbedanya antara satu ciptaan dgn ciptaan lainnya,  contoh seperti dalam kasus sidik jari, Semua orang memiliki sidik jari, tetapi  ada perberbedaan antara satu sama lain. Jadi ketika mereka mengatakan: Allah memiliki tangan,  tapi "tidak seperti  tangan mahluq," artinya bahwa Allah dan mahluq sama memiliki karakteristik fisik tetapi berbeda dalam warna, jumlah jari,  juga bentuknya , atau sesuatu lain seperti itu.  nin sebuah kenyataan....,karena mereka percaya bahwa Allah adalah sesuatu yang dapat di tunjuk dgn arah dan memiliki batas yaitu bentuk dan ukuran.

  Untuk mempermudah pemahaman ini,  kita  sebut saja jisim/ fisik, karena hal itu  adalah sesuatu dengan ukuran dan bentuk, walau terkadang banyak Wahabi tidak suka  dgn kata jisim ini, ingat Semua kreasi seperti yang bisa kita amati  dgn penglihatan kita, semua memiliki bentuk dan berbeda hanya dalam keadaan bentuknya dan ukuran saja. Nah Karena Wahabi percaya bahwa tuhan mereka adalah jisim dengan ukuran dan bentuk , sebab keyakinan mereka adalah: Allah berbeda  dgn  ciptaannya hanya dalam karakteristik tubuh, yakni hanya berbeda bentuk dan ukuran  saja, berarti bahwa Allah menjadi bagian yg identik dengan ciptaan, Di sisi lain, kaum Sunni mengatakan bahwa realitas keberadaan Allah benar benar tidak menyerupai ciptaanNya ,Mereka tidak percaya bahwa Allah berbeda dengan ciptaan-Nya hanya dalam hal seperti ciptaan berbeda antara satu sama lain,   dgn  alasan ini, kaum Sunni mengatakan bahwa realitas keberadaan Allah bukanlah  fisik, Artinya Dia ada tanpa ukuran atau bentuk.

  Cara lain untuk mengekspresikan kepercayaan Sunni  dalam masalah ketidak serupaan  Allah- dgn ciptaan adalah bahwa kemiripan apa pun  dgn mahluq akan butuh spesifikasi, Realitas keberadaan dzat Allah tidak memerlukan spesifikasi, karena hal yg membutuhkan spesifikasi  pasti tergantung pada sesuatu yang lain yang menentukan  spesikasinya, Dengan kata lain,  akan bergantung pada pencipta yg memberikan spesifikasi dgn keberadaan sesuai dengan spesifikasinya, keberadaan fisik yang mencakup ukuran dan bentuk, sangat membutuhkan spesifikasi ukuran dan bentuknya, dan  setiap yg memiliki bentuk atau ukuran itu sama saja tdk ada sesuatu yg lebih . Tidak ada sesuatu yg berukuran lebih  dari yang lain, tanpa pengaruh dari selain nya, Demikian juga  bentuk tidak lebih mungkin ada dari yang lain tanpa pengaruh dari selainnya yg menentukan spesikasinya,itulah sifat keadaan fisik/jisim DAN Apa pun yang memiliki keberadaan  sbgmn tadi di sebutkan , maka itu adaah kreasi ( di ciptakan), dan  bukan Pencipta.oleh sebab itu, maka ulama salaf, meskipun mereka tidak menjelaskan secara detail makna nas-nas mutasabihat ,tetapi selalu menyatakan bahwa  sifat Allah [bila kaif] tanpa bagaimana,yaitu tanpa spesifikasi, tanpa bentuk atau  perubahan,  pendapat mereka seperti itu karena kedekatannya dengan masa kenabian, mereka memiliki pikiran tajam dan pemahaman yang mendalam tentang agama, Mereka memahami bahwa Allah tidak terbatas atau memiliki batas, atau kurang sempurna dalam arti apapun, dan bahwa Dia tidak dalam arah atau  perubahan. Mereka menyatakan semua ini dengan kalimat sederhana: "tanpa bagaimana,"Mereka mengambil kalimat ini dari Alquran: ". Dia tidak menyerupai apapun"(QS As syuro:11) Artinya realitas keberadaan Nya tidak menyerupai ciptaan.

Sebagai kesimpulan... keyakinan Wahabi adalah Allah berbeda dgn ciptaan/mahluq sepertin cara  berbedanya  ciptaan antara  satu sama lainnya. Mereka percaya bahwa keberadaan-Nya adalah  fisik  seperti yang makhluk. Inilah perbedaan  yg paling mendasar antara Sunni dan Wahabi.

 Perbedaan inti lainnya,  adalah konsep unik mereka  tntg syirik ,ini merupakan konsekwensi  dari keyakinin mereka di atas. Mari saya jelaskan ...Ketika manusia menyembah sesuatu bentuk 3 dimensi  [bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi] ,entah apa sebabnya, mereka merasa perlu untuk menjadikan yg di sembahnya itu berbeda dari benda lain , Alasannya  karena hal itu merupakan realitas penting dari keberadaan  sesuatu yang  di sembah,  begitu  juga semua hal lain  yg bersangkutan dgn sesuatu yg di sembahnya itu,  tetapi..., bentuk 3 dimensi  tetapi tetap saja bentuk 3 dimensi  ketika di hubungkan dengan jenis keberadaan,  yakni berupa jisim/fisik. Dengan demikian, perbedaan tuhan mereka dgn semua ciptaan, ini  terdapat dalam 3 hal:
  1.  penampilan keadaan dalam bentuk, ukuran atau warna dan lokasi.
  2.  karakteristik yang [gaib] tak terlihat.
  3.  perilaku terhadap  yg di sembah.

 oleh sebab itu Anda akan menemukan Buddha atau anemist (orang-orang yang menyembah pohon-pohon dan benda ) menghiasi ( tuhan ) nya dgn aksesoris bentuk yg aneh, seperti dgn beberapa kepala, dan jika ia orang kaya, dia akan membeli  hiasan dari emas dan  menempatkan  tuhannya nya dalam sebuah lokasi khusus di rumahnya. Ini  berupa contoh dari perbedaan penampilan tuhan mereka dgn benda lain. dan Ia juga akan mengklaim bahwa tuhannya misal berhala memiliki kekuatan, atau pengetahuan, atau sejenisnya,mereka membuat keyakinan ini untuk mencoba merasionalisasi ibadah kepadanya, Lalu ia akan  melakukan ritual upacara khusus di hadapan fisik tuhannya . sngga Banyak perhatian yang di  di curahkan DI lokasi tuhan,  juga perilaku upacara yang berhubungan dengan lokasi ini, dan hiasan untuk membedakannya dari benda lainnya. Hal ini untuk berkontribusi dalam ilusi bahwa pada dasarnya  tuhan merreka  berbeda dari benda lain, dan menjadinya tampak masuk akal bahwa itu adalah tuhan.

  Para Wahabi  sama seperti  para penyembah berhala ,  yakni menyembah  sesuatu yang pada dasarnya adalah hal yang memiliki 3 dimensi. Namun, objek ibadah wahabi  tidak ada, sehingga mereka hanya akan mengatakan tentang penampilannya: "tidak seperti benda lain dan tidak tahu bagaimana."  dan konsep ketuhanan mereka ini sudah maklum, dan bisa di ketahui oleh ummat Buddha, shgg bs saja buddha berkata: "objek  sesembahan kami jauh lebih baik daripada Anda,  karena anda" ketika ditanya" bagaimana tuhan anda?"anda akan  berkata," kami tidak tahu yg jelas Dia bersemayam di atas arasy. "Dan Pada aspek penampilan lokasi, lokasi khusus tuhan wahabi adalah "di atas dunia di arah atas." Di sini mereka telah melampaui semua penyembah berhala lainnya yaitu dengan memilih lokasi yang benar-benar khusus yang tidak dapat dijangkau oleh indera. Tapi mereka berada pada
kesalahan konseptual  karena keesaan dzat tuhan tdk mutlak utk Allah toh byk kesamaannya di bumi, Lagi pula, setiap objek fisik tunggal adalah "satu" dalam hitungan, tetapi tidak tunggal dalam bentuk,  shgg konsep mereka sangat berkabut, dan mereka memiliki cukup dilema.  yang bisa mereka lakukan adalah dgn mengatakan bahwa fisik yang mereka sebut Allah (tetapi sebenarnya  bukan) layak  utk di Sembah, sedangkan obyek lain  yg sama berupa fisik/jisim tidak  tidak layak di sembah!,  maka apa yang menjadi dasar  mereka atas klaim ini????
  Mereka tidak bisa mengklaim ini, didasarkan pada kenyataan adanya objek ibadah mereka, karena tubuh dan badan mempunyai sangat banyak mode yang sama pada eksistensinya. Mereka tidak bisa mengklaim perbedaan berdasarkan karakteristik yang tak terlihat,karena jika kemahakuasaan, kemahatahuan dan keberadaan kekal bisa menjadi  sifat dari dzat yg 3 dimensi ini, maka dzat 3 dimensi lain pun bs seperti itu, oleh sbb itu maka tidak ada cara rasional  utk membuktikan bahwa sesuatu seperti itu bisa memiliki sifat tsbt, sementara  dzat yg lain yg seperti itu tidak bisa..! Artinya mendasarkan pada klaim bahwa benda ini memiliki semua macam karakteristik seperti kekuasaan  dll, itu tidak akan memuaskan pencarian mereka untuk arti  tuhan yg berbeda dari tuhan para penyembah berhala lainnya.  dgn semua uraian di atas, semua penyembah berhala juga sama mengklaim  bahwa berhalanya memiliki segala macam kekuatan, sehingga hal ini tidak akan membuat  wahabi berbeda dengan penyembah berhala secara esensial , ini terutama bila dibandingkan dengan agama  yg mempunyai kepercayaan yang sama mengenai realitas keberadaan pencipta, yaitu jisimseperti kristen dan  Yahudi.
Dalam  realitasnya , Wahabi's telah mencapai keuntungan lebih  dari penyembah benda lainnya, karena mereka bisa memecahkan berhala fisik, dan tidak ada penyembah berhala  mampu  membuktikan bahwa mereka[wahabi] salah, bahkan mereka sendiri tidak dapat membuktikan bahwa mereka benar. Dalam   dalam ini, Wahabi merasa lebih unggul dalam permainan membedakan seSembahan  (seperti ketika Hindu klaim berhala-berhala mereka adalah lebih baik daripada Bhuddists dan sebaliknya). Namun, hal ini sangat lemah dengan sendirinya, karena didasarkan tidak adanya fisik  tuhan mereka, dan keberadaan  tuhan yg fantastis tidak mungkin untuk  di buktikan. Hal ini karena benda-benda fisik tidak dapat dibuktikan ada kecuali dengan observasi. Bukti bagi keberadaan pencipta yang digunakan Muslim tidak membantu mereka ( wahhabi), karena konsep muslim didasarkan pada gagasan bahwa apa  pun yang memiliki ukuran dan bentuk dan perubahan itu membutuhkan pencipta, berarti bahwa berhala mereka membutuhkan satu pencipta juga.

  Di sinilah konsep mereka tentang syirik datang untuk bermain, mereka  perlu sesuatu untuk membuat  tuhan mereka benar-benar berbeda dalam klaim monoteis mereka secara unik. Mereka merasa perlu  membuat objek sembahan mereka berbeda dari obyek lain dengan cara yang nyata, mereka adalah orang-orang yang tidak berpikir banyak  tentang hal non-fisik. Mereka...., atau lebih tepatnya Ibnu Taimiyah  menemukan konsep keasaan Allah itu  dalam masalah perilaku dan dalam  masalah siapa yang  boleh dipanggil untuk membantu atau tidak blh, Ini sama dengan perilaku Buddha  yg penuh dgn upacara di sekitar tempat tuhan untuk membedakannya dari badan- badan lain, Mereka membuat satu-satunya badan /  berhala yang  bisa dipanggil untuk membantu, terlepas apakah orang  memanggil itu percaya  bahwa yg dipanggil itu memiliki kekuatan independen aktual nyata atau tidak.

  Di antara perbedaan lain adalah pernyataan bahwa semua teks kitab suci harus dipahami secara harfiah,  dan ini adalah ide-ide mereka yang tidak konsisten karena di gunakan hanya pada saat sesuai dgn tujuan mereka. Lagi pula, dan jika  tdk sesuai tujuan mereka, mereka akan  menolak semua  arti dalam kamus bahasa Arab dalam pemahaman tentang kata, seperti halnya dengan kalimat kħalaqa: membuat, dan aĥdatsa: mengadakan atau membawa ke dalam keberadaan, Ini  di lakukan ketika mereka mengatakan bahwa lafad Alquran  yang muĥdatS tetapi itu bukan makħluuq. Suatu interpretasi  yg sangat jauh dari dalil aqli dan naqli...!!

0 komentar:

Posting Komentar